Jumat, 08 November 2013
Jumat, 02 Agustus 2013
Yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RPP Kurikulum 2013
WHORKSHOP KURIKULUM 2013
permen 54 th 2013. http://www.mediafire.com/view/op9qa8dd2s74wb8/01._A._Salinan_Permendikbud_No._54_tahun_2013_ttg_SKL.pdf
permen 65 th 2013. http://www.mediafire.com/view/1839z776ygp54l3/03._B._Salinan_Lampiran_Permendikbud_No._65_th_2013_ttg_Standar_Proses.pdf
permen 66 th 2013. http://www.mediafire.com/view/74kfwc5k4085qri/04._A._Salinan_Permendikbud_No._66_th_2013_ttg_Standar_Penilaian.pdf
permen 70 th 2013. http://www.mediafire.com/view/2rptcensxzq7vod/08._Permendikbud_Nomor_70_ttg_Kerangka_Dasar_dan_Struktur_Kurikulum_SMK-MAK.pdf
permen 54 th 2013. http://www.mediafire.com/view/op9qa8dd2s74wb8/01._A._Salinan_Permendikbud_No._54_tahun_2013_ttg_SKL.pdf
permen 65 th 2013. http://www.mediafire.com/view/1839z776ygp54l3/03._B._Salinan_Lampiran_Permendikbud_No._65_th_2013_ttg_Standar_Proses.pdf
permen 66 th 2013. http://www.mediafire.com/view/74kfwc5k4085qri/04._A._Salinan_Permendikbud_No._66_th_2013_ttg_Standar_Penilaian.pdf
permen 70 th 2013. http://www.mediafire.com/view/2rptcensxzq7vod/08._Permendikbud_Nomor_70_ttg_Kerangka_Dasar_dan_Struktur_Kurikulum_SMK-MAK.pdf
Selasa, 26 Februari 2013
Mencari Akar Perpotongan 2 buah kurva dengan metode Regula Falsi menggunakan Matlab
clear all;
clc;
disp('--------------------------------------------------------------------')
disp('program : Metode Regula Falsi ')
disp('Oleh : Kelompok 1 ')
disp('--------------------------------------------------------------------')
syms x;
c=input('masukkan persamaan f(x1): ');
d=input('masukkan persamaan f(x2): ');
g=c-d;
f=g;
a=input('masukkan nilai a : ');
b=input('masukkan nilai b : ');
et=input('masukkan Error Toleransi : ');
e=abs(b-a);
i=1;
disp(' i a b c f(a) f(b) f(c) E');
disp('-----------------------------------------------------');
clama=a;
cbaru=b;
while (e > et ) & (clama ~= cbaru);
fa=subs(f,x,a);
fb=subs(f,x,b);
clama=cbaru;
c=(fb*a-fa*b)/(fb-fa);
cbaru=c;
fc= subs(f,x,c);
fprintf('%3.0f %6.4f %6.4f %12.10f %7.4f %7.4f %7.4f %7.4f \n', i, a, b, c, fa, fb, fc, e);
if fa*fc < 0
b=c; %geser kiri
else
a=c; %geser kanan
end
e=abs(b-a); % menghitung error
i=i+1;
end
i=i-1;
fprintf('Diperoleh akar persamaan di = %f\n ', c)
fprintf('Pada Iterasi ke %f\n ', i)
clc;
disp('--------------------------------------------------------------------')
disp('program : Metode Regula Falsi ')
disp('Oleh : Kelompok 1 ')
disp('--------------------------------------------------------------------')
syms x;
c=input('masukkan persamaan f(x1): ');
d=input('masukkan persamaan f(x2): ');
g=c-d;
f=g;
a=input('masukkan nilai a : ');
b=input('masukkan nilai b : ');
et=input('masukkan Error Toleransi : ');
e=abs(b-a);
i=1;
disp(' i a b c f(a) f(b) f(c) E');
disp('-----------------------------------------------------');
clama=a;
cbaru=b;
while (e > et ) & (clama ~= cbaru);
fa=subs(f,x,a);
fb=subs(f,x,b);
clama=cbaru;
c=(fb*a-fa*b)/(fb-fa);
cbaru=c;
fc= subs(f,x,c);
fprintf('%3.0f %6.4f %6.4f %12.10f %7.4f %7.4f %7.4f %7.4f \n', i, a, b, c, fa, fb, fc, e);
if fa*fc < 0
b=c; %geser kiri
else
a=c; %geser kanan
end
e=abs(b-a); % menghitung error
i=i+1;
end
i=i-1;
fprintf('Diperoleh akar persamaan di = %f\n ', c)
fprintf('Pada Iterasi ke %f\n ', i)
Selasa, 05 Februari 2013
Program Penyelesaian Fungsi menggunakan Metode Biseksi dengan Software Matlab
clc;
disp('---------------------------')
disp('program : Metode Biseksi ')
disp('Oleh : Mahfud Jiono ')
disp('nb: penulisan fungsi harus di kasih kata inline terlebih dahulu ')
disp('contoh: f(x)=x^3+2x+1 ')
disp('maka penulisanya: f(x)= inline ('x.^3+x.*2+1','x') ')
disp('---------------------------')
f=input('f(x)= ');
a=input('Batas bawah = ');
b=input('Batas atas = ');
while f(a).*f(b)>0
disp('interval yang dimasukan tidak mengurung penyelesaian, Silahkan diulangi!')
disp(' ')
a=input('Batas bawah = ');
b=input('Batas atas = ');
end
X=a:0.001:b;
awal=cputime;
if f(a).*f(b)~=0
f_a=f(a); f_b=f(b);
e=input('Toleransi kesalahan= ');
E=1; c=0;
disp('--------------------------------------------------------------------------------')
disp(' Iterasi a b x f(a) f(b) f(x) error')
disp('--------------------------------------------------------------------------------')
while E>e
c=c+1;x1=a;x2=b;
x=(a+b)./2;
if f(x).*f_a<0
b=x; f_b=f(x);
else
a=x; f_a=f(x);
end
E=abs(b-a);
disp([c x1 x2 x f_a f_b f(x) E])
end
disp('------------------------------------------------------------')
akhir=cputime;
disp(['Diperoleh x= ' num2str(x) ' dan f(' num2str(x) ')=' num2str(f(x)) ' dengan error= ' num2str(E)])
disp(['Waktu komputasi = ' num2str(akhir-awal) 'detik'])
else
if f(a)==0;
disp(['x= ' num2str(a)])
else
disp(['x= ' num2str(b)])
end
end
plot(X,f(X))
title('Grafik fungsi f(x)')
xlabel('Domain fungsi')
ylabel('Range fungsi')
grid on;
disp('---------------------------')
disp('program : Metode Biseksi ')
disp('Oleh : Mahfud Jiono ')
disp('nb: penulisan fungsi harus di kasih kata inline terlebih dahulu ')
disp('contoh: f(x)=x^3+2x+1 ')
disp('maka penulisanya: f(x)= inline ('x.^3+x.*2+1','x') ')
disp('---------------------------')
f=input('f(x)= ');
a=input('Batas bawah = ');
b=input('Batas atas = ');
while f(a).*f(b)>0
disp('interval yang dimasukan tidak mengurung penyelesaian, Silahkan diulangi!')
disp(' ')
a=input('Batas bawah = ');
b=input('Batas atas = ');
end
X=a:0.001:b;
awal=cputime;
if f(a).*f(b)~=0
f_a=f(a); f_b=f(b);
e=input('Toleransi kesalahan= ');
E=1; c=0;
disp('--------------------------------------------------------------------------------')
disp(' Iterasi a b x f(a) f(b) f(x) error')
disp('--------------------------------------------------------------------------------')
while E>e
c=c+1;x1=a;x2=b;
x=(a+b)./2;
if f(x).*f_a<0
b=x; f_b=f(x);
else
a=x; f_a=f(x);
end
E=abs(b-a);
disp([c x1 x2 x f_a f_b f(x) E])
end
disp('------------------------------------------------------------')
akhir=cputime;
disp(['Diperoleh x= ' num2str(x) ' dan f(' num2str(x) ')=' num2str(f(x)) ' dengan error= ' num2str(E)])
disp(['Waktu komputasi = ' num2str(akhir-awal) 'detik'])
else
if f(a)==0;
disp(['x= ' num2str(a)])
else
disp(['x= ' num2str(b)])
end
end
plot(X,f(X))
title('Grafik fungsi f(x)')
xlabel('Domain fungsi')
ylabel('Range fungsi')
grid on;
Rabu, 12 Desember 2012
Kamis, 06 Desember 2012
Evaluasi Pendidikan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Evaluasi dalam pendidikan merupakan
salah satu kunci bagi seorang guru untuk dapat mengetahui tingkat kesuksesan
dalam mentrasnferkan ilmunya kepada siswa. Dengan adanya evaluasi, akan dapat
diketahui kebaikan serta kelemahan pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk
kemudian dapat ditingkatkan agar lebih memberikan keunggulan dalam melaksanakan
pembelajaran bagi siswa.
1.2 Pokok Bahasan
Sebelum kita mengetahui lebih jauh
tentang evaluasi dalam pendidikan, ada beberapa hal yang menjadi pokok masalah
yang harus kita pecahkan dalam hal ini yaitu:
a. Apa definisi dari evaluasi, dan apa kaitan antara
pengukuran, penilaian dan evaluasi?
b. Apa tujuan dan fungsi dari penilaian?
c.
Apa saja yang menjadi prinsip-prinsip evaluasi pendidikan ?
1.3 Tujuan
Dalam makalah ini akan membahas
pokok masalah diatas, untuk sedikit mengantarkan kita mengetahui tentang:
a. pengertian evaluasi pendidikan,
b. Tujuan dari evaluasi pendidikan,
c. fungsi evaluasi pendidikan serta
d. prinsip-prinsip evaluasi pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Evaluasi
1.
Definisi Evaluasi
Menurut Bloom et. Al
(1971) : Evaluasi sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara
sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam
diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri siswa.
Menurut Stufflebeam
et.al (1971) : Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan
menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan.
2.
Pengertian Evaluasi
Selain
istilah evaluasi seperti yang tercantum diatas, kita dapati pula istilah
pengukuran dan penilaian. Coba perhatikan contoh-contoh berikut :
a.
Apabila ada orang yang akan memberi
sebatang tongkat kepada kita, dan kita disuruh memilih antara dua tongkat yang
tidak sama panjangnya, maka tentu saja kita akan memilih yang “panjang”. Kita
tidak akan memilih yang “pendek” kecuali ada alasan yang sangat khusus.
b.
Pasar, merupakan suatu tempat
bertemunya orang-orang yang akan menjual dan membeli. Sebelum menentukan barang
yang akan dibelinya, seorang pembeli akan memilih dahulu mana barang yang lebih
“baik” menurut ukurannya. Semuanya itu dipertimbangkan karena menurut
pengalaman sebelumnya.
Dari contoh-contoh diatas ini dapat
kita simpulkan bahwa sebelum menentukan pilihan, kita mengadakan penilaian
terhadap benda-benda yang akan kita pilih. dari langkah kegiatan yang dilalui
sebelum mengambil barang untuk kita, itualh yang disebut mengadakan evaluasi, yakni
mengukur dan menilai. Kita dapat mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan
pengukuran.
2.2.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan
1. Tujuan Evaluasi Pendidikan
a. Secara umum,
Tujuan
evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk : (a)
mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah
ditetapkan, (b) mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam
proses belajar, sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial
teaching, dan (c) mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran
yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber
belajar.
b. Depdiknas (2003 : 6),
mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran
adalah untuk (a) melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan
belajar-mengajar, (b) memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru, (c)
memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar-mengajar, (d)
mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama
kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya, dan (e) menempatkan siswa
dalam situasi belajar-mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
2.
Fungsi evaluasi
adalah
(a) secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya,
sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan, (b) secara sosiologis, untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.
Mampu dalam arti
dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya, (c) secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing, (d) untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara
teman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang, (e) untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya, (f) untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas, (g) secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah, guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya, (c) secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing, (d) untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara
teman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang, (e) untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya, (f) untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas, (g) secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah, guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
Fungsi
evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri, yaitu :
(a)
formatif, yaitu memberikan feed
back bagi guru/instruktur sebagai
dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial
bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari, (b)
sumatif, yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
materi pelajaran, menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kenaikan
kelas dan laporan perkembangan belajar, serta dapat meningkatkan motivasi
belajar, (c) diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang peserta
didik (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar, (d)
seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk
menyeleksi dan menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan kemampuannya.
C. Prinsip-prinsip
Pelaksanaan Evaluasi
Prinsip terpenting
dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat ketiga
komponen tersebut. Diantaranya:
a. Tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan pembelajaran atau KBM.
c. Evaluasi.
Ketiga komponen tersebut digambarkan dalam bagan sebagai
berikut.
Diamana hubungan antar komponen
tersebut dijelaskan seperti di bawah ini.
a. Hubungan antara tujuan dengan KBM.
KBM yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun
dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai.
b. Hubungan antara tujuan dengan
evaluasi.
Evaluasi digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan yang
telah dicapai.
c. Hubungan antara KBM dengan evaluasi.
Evaluasi dimaksudkan / disusun dengan mengacu dan
disesuaikan pada KBM yang dilaksanakan.
Prinsip-prinsip
umum evaluasi adalah : kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif,
mendidik, akuntabilitas, dan praktis. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran
hendaknya (a) dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, materi yang akan dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi, (b) menjadi bagian integral dari proses pembelajaran, (c) agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan
berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif, (d) diikuti dengan tindak lanjut. Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsipketerpaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan kecakapan hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip
diskriminalitas.
hendaknya (a) dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, materi yang akan dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi, (b) menjadi bagian integral dari proses pembelajaran, (c) agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan
berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif, (d) diikuti dengan tindak lanjut. Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsipketerpaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan kecakapan hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip
diskriminalitas.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh , dan menyajikan
informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan.
Mengadakan
evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur (kuantitatif) dan menilai
(kualitatif).
Tujuan atau
fungsi evaluasi ada beberapa hal :
1.
Selektif, dengan mengadakan penilaian
guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi
terhadap siswanya
2.
Diagnostic, dengan mengadakan
penilaian, guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahannya.
3.
Penempatan, untuk dapat menentukan
dimana seorang siswa ditempatkan, digunakan suatu penilaian
4.
Pengukur Keberhasilan, untuk
mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan
adalah :
a. kontinuitas,
b. komprehensif,
c. objektivitas,
d. kooperatif, mendidik,
e. akuntabilitas, dan
f. praktis.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Arikunto,,Suharsimi.
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 8:2009.
2.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 1998.
3.
Slameto, Evaluasi
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2001.
4. Kunandar.Guru
Profesional:Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan Dan Sukses
Dalam Sertifikasi GuruJakarta: Raja Grafindo persada,.2007.
5. http://scribd.com/doc/55412941/11/Pengertian-Tujuan-Fungsi-Evaluasi.
6. http:// hikmahpintar.blogspot.com/2011/03/pengertian-tujuan-fungsi-dan-ciri.html.
7. http:// hilman.web.id/posting/blog/827/pengertian-fungsi-dan-prosedur-evaluasi-pembelajaran.html.
Langganan:
Postingan (Atom)